Selasa, 22 Juli 2014

FILOLOGI

BAB I: Filologi Sebagai Disiplin Ilmu
A.    Pengantar
Filologi dikenal sebagai ilmu yang berhubungan dengan kebudayaan masa lampau yang berupa tulisan. Studi atas karya tulisan masa lampau dilakukan karena adanya anggapan bahwa dalam tulisan terkandung nilai-nilai yang masih relevan denganj kehidupan masa kini.
Karya-karya tulisan masa lampau tersebut meeupakan hasil peninggalan yang mampu menginformasikan buah pikiranm perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang pernah ada.
B.     Pengertian Filologi
Filologi berasal dari kata Yunani: philos  yang berarti cinta dan logos yang berarti kata. Bentukan kedua kata tersebut menjadi cinta kata atau senang kata. Dalam pengertian yang lebih luas, filologi adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan ilmu kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraannya (Baried, dalam Suryani, 2006: 3).
Filologi sebagai istilah memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut:
a)      Filologi sebagai ilmu tentang pengetahuan yang pernah ada.
b)      Filologi sebagai ilmu bahasa.
c)      Filologi sebagai ilmu sastra tinggi
d)     Filologi sebagai studi teks.

C.     Objek dan sasaran kerja Filologi
Filologi mempunyai objek dan sasarn kerja, yaitu naskah dan teks. Wahana teks-teks filologi ada yang berupa teks lisan dan teks tulisan. Naskah yang menjadi sasaran kerja filologi dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam naskah itu merupakan suatu keutuhan dan mengungkapkan pesan.
D.    Tujuan Filologi
Filologi diperlukan dalam upaya mengungkap informasi mengenai kehidupan masa lampau suatu masyarakat tertentu, yang tersimpan dalam wujud peninggalan yang berupa tulisan.
Tujuan Umum
a)      Memahami kebudayaan suatu bangsa
b)      Memahami makna dan fungsi teks
c)      Mengungkap nilai-nilai budaya lama
Tujuan Khusus
a)      Menyunting sebuah teks yang dipandang mendekati teks aslinya.
b)      Mengungkap sejarah terjadinya teks dan sejarah perkembangannya
c)      Mengungkap resepsi pembaca pada setiap kurun penerimaannya (Baried, dalam Suryani, 2006:8).

E.     Sudut Pandang dan Orientasi Filologi
Filologi memandang perbedaan yang ada dalam beerbagai naskah sebagai suatu ciptaan dan menitikberatkan kerjanya pada perbedaan-perbedaan tersebut, serta memandangnya sebagai alternatif yang positif. Dalam pandangan ini, naskah dipandang sebagai dokumen budaya, sebagai refleksi  dari zamannya, aspek tersebut disebut filologi modern. Sedangkan kegiatan filologi yang menitikberatkan penelitiannya pada bacaan yang rusak disebut filologi tradisional.




BAB II: Kedudukan Filologi di Antara Ilmu-Ilmu Lain

A.    Ilmu Bantu Filologi
1.      Linguistik
Cabang linguistic yang dipandang dapat memantu filologi, antara lain: etimologi, sosiolinguistik, dan stilistika. Etimologi adalah ilmu yang mempelajari asal-usul dan sejarah kata. Sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perilaku bahasa dan perilaku masyarakat. Sedangkan Stilistika, yaitu cabang yang menyelidiki bahasa satra, khususnya gaya bahasa.
2.      Pengetahuan Bahasa-Bahasa yang mempengaruhi Bahasa Teks
Bahasa yang mempengaruhi bahasa-bahasa naskah Nusantara, di antaranya; bahasa Sansekerta, Tamil, Arab Persi, dan bahasa daerah yang serumpun dengan bahasa naskah. Ilmu bantu filologi yang tidak kalah pentingnya adalah paleografi, yakni ilmu macam-macam tulisan kuno.
3.      Ilmu Satra
Hal ini dimaklumi karena naskah-naskah Nusantara kebanyakan mengandung teks satra, yakni teks yang bercerita rekaan (fiksi). Salah satu cabang ilmu sastra yang lainnya, yakni Sosiologi Sastra merupakan ilmu yang berusaha melakukan pendekatan terhadap sastra dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan.
4.      Pengaruh Agama Hindu, Budha, dan Islam
Pengetahuan tentang agama Hindu, Budha, dan Islam sangat diperlukan sebagai bekal penanganan sebagian besar naskah-naskah Nusantara, terutama untuk naskah-naskah yang berisi keagamaan.
5.      Sejarah Kebudayaan
Melalui sejarah kebudayaan, akan diketahui pertumbuhan dan perkembangan unsur-unsur budaya suatu bangsa. Unsur-unsur yang erat kaitannya dengan pendekatan historis karya-karya lama Nusantara, antara lain system kemasyarakatan, kesenian, ilmu pengetahuan, dan agama.


6.      Antropologi
Filolog dapat memanfaatkan hasil kajian  atau metode antropologi sebagai suatu ilmu yang objek penyelidikan manusia dipandang darin segi fisik, masyarakat, dan kebudayaannya.
7.      Folklor
Folklor menyentuh setiap aspek kehidupan tradisional. Unsur-unsur yang dirangkumnya yaitu, golongan unsure budaya bersifat lisan dan golongan unsure budaya berupa upacara-upacara. Folklor erat kaitannya dengan filologi karena banyak teks lama yang mencerminkan unsure-unsur folklor.

B.     Filologi sebagai Ilmu Bantu Ilmu-Ilmu Lain

Filologi sangat diperlukan dalam penelitian-penelitian linguistic. Ahli-ahli linguistic memerlukan suntingan teks-teks lama hasil kerja filologi. Filologi dapat menjadi ilmu bantu ilmu sastra, karena banyak naskah-naskah lama yang membahas atau maengkaji tentang sastra. Naskah-naskah Nusantara banyak yang mengandung tks-teks keagamaan. Sehubungan dengan itu, suntingan naskah, terutama naskah yang mengandung teks keagamaan/sastra kitab dan hasil pembahasan kandungannya, akan menjadi bahan penulisan perkembangan agama yang sangat berguna. Filologi dapat menjadi ilmu bantu ilmu filsafat, karena renungan yang bersifat filsafat terjadi di masa lampau.

DESKRIPSI BUKU Judul buku                : FilologiPenulis                       : Elis Suryani NSPenerbit                     : Ghalia IndonesiaTahun terbit              : 2012Jumlah halaman       : 168 halamanUkuran buku             : 155 mm x 230 mm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar